Sunday, February 24, 2013

qasidah@car selawat adnaniyyah

Thursday, February 21, 2013

Qasidah@Car Ya Badratim

Monday, October 1, 2012

Teladan daripada Rasulullah untuk kita

Teladan daripada Rasulullah untuk kita ;

1) Kalau ada pakaian yang koyak, Rasulullah menampalnya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya. Beliau juga memerah susu kambing untuk keperluan keluarga mahupun untuk dijual.

2) Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyinsing lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur. Sayidatina 'Aisyah menceritakan "Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumahtangga.

3) Jika mendengar azan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pula kembali sesudah selesai sembahyang."

4) Pernah baginda pulang pada waktu pagi. Tentulah baginda amat lapar waktu itu. Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan. Yang mentah pun tidak ada kerana Sayidatina 'Aisyah belum ke pasar.
Maka Nabi bertanya, "Belum ada sarapan ya Khumaira?" (Khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina 'Aisyah yang bererti 'Wahai yang kemerah-merahan')
Aisyah menjawab dengan agak serba salah, "Belum ada apa-apa wahai Rasulullah." Rasulullah lantas berkata, "Jika begitu aku puasa saja hari ini." tanpa sedikit tergambar rasa kesal di wajahnya.

5) Sebaliknya baginda sangat marah tatkala melihat seorang suami memukul isterinya. Rasulullah menegur, "Mengapa engkau memukul isterimu?"
Lantas soalan itu dijawab dengan agak gementar, "Isteriku sangat keras kepala. Sudah diberi nasihat dia tetap degil, jadi aku pukul dia."
"Aku tidak bertanya alasanmu," sahut Nabi s. a. w. "Aku menanyakan mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu kepada anak-anakmu?"

6) Pernah baginda bersabda, "sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut terhadap isterinya." Prihatin, sabar dan tawadhuknya baginda dalam menjadi ketua keluarga langsung tidak sedikitpun menjejaskan kedudukannya sebagai pemimpin umat.

7) Pada suatu ketika baginda menjadi imam solat. Dilihat oleh para sahabat,pergerakan baginda antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi menggerutup seolah-olah sendi-sendi pada tubuh baginda yang mulia itu bergeser antara satu sama lain. Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu langsung bertanya setelah selesai bersembahyang,

"Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, tuan sakitkah ya Rasulullah?"
"Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, aku sihat dan segar."

"Ya Rasulullah...mengapa setiap kali tuan menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi bergeselan di tubuh tuan? Kami yakin engkau sedang sakit..." desak Umar penuh cemas.

Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya. Para sahabat amat terkejut. Perut baginda yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil, buat menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali bergeraknya tubuh baginda.

"Ya Rasulullah! Adakah bila tuan menyatakan lapar dan tidak punya makanankami tidak akan mendapatkannya buat tuan?" Lalu baginda menjawab dengan lembut, "Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi Rasulmu. Tetapi apakah akan aku jawab di hadapan ALLAH nanti, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?"

"Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah ALLAH buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak."

8) Baginda pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan di sebelah seorang tua yang penuh kudis, miskin dan kotor.

9) Hanya diam dan bersabar bila kain rida'nya direntap dengan kasar oleh seorang Arab Badwi hingga berbekas merah di lehernya. Dan dengan penuh rasa kehambaan baginda membasuh tempat yang dikencing si Badwi di dalam masjid sebelum menegur dengan lembut perbuatan itu.

10) Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH swt dan rasa kehambaan yang sudah sebati dalam diri Rasulullah saw menolak sama sekali rasa ke tuanan.

11) Seolah-olah anugerah kemuliaan dari ALLAH langsung tidak dijadikan sebab untuknya merasa lebih dari yang lain, ketika di depan ramai mahupun dalam keseorangan.

12) Pintu Syurga telah terbuka seluas-luasnya untuk baginda, baginda masih lagi berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah hinggakan pernah baginda terjatuh lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak.

13) Fizikalnya sudah tidak mampu menanggung kemahuan jiwanya yang tinggi.Bila ditanya oleh Sayidatina 'Aisyah, "Ya Rasulullah, bukankah engaku telah dijamin Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?"

Jawab baginda dengan lunak, "Ya 'Aisyah, bukankah aku ini hanyalah seorang hamba? Sesungguhnya aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur."

catatan : cahayamukmin

Read more: http://biaqpila.blogspot.com/2012/02/mesti-baca-kisah-sangat-menarik.html#ixzz286YAhNOC

Nabi & Mueeza

Diceritakan dalam suatu kisah, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza.
Suatu hari, dikala nabi hendak mengambil jubahnya, di temuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya.
Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri mueeza dari jubahnya.
Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan menghampiri Rasul.
Sebagai balasan, nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengusap lembut ke badan mungil kucing itu.

Dalam aktiviti lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di letak dipahanya.
Salah satu sifat Mueeza yang nabi sukai ialah, ia selalu mengeong ketika mendengar azan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.

Bahkan kepada para sahabatnya, nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan layaknya menyanyangi keluarga sendiri.
Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al bukhori, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah seksaan neraka.

Beberapa orang terdekat nabi juga memelihara kucing.
Aisyah binti abubakar shiddiq, istri nabi amat menyayangi kucing, dan merasa amat kehilangan dikala ditinggal pergi oleh si kucing.
Abdurrahman bin sakhr al Azdi diberi gelaran Abu Hurairah, karena kegemarannya dalam memelihara berbagai kucing jantan dirumahnya.”

Kisah Islami: Pemuda yang Memiliki Dua Potong Kain, Abdullah Dzul Bajadain

Baru saja saya menghabiskan membaca bab kedua dari buku “Dengarkan Suara hati” karya ‘Amru Khalid.

Di sana saya temui sebuah kisah yang sangat menyentuh hati tentang keistiqomahan seorang sahabat Rasulullah dalam menjalankan agamanya.
Namanya adalah Abdullah Dzul Bajadain (artinya: yang memiliki dua potong kain), itu merupakan nama pemberian Rasulullah. Namanya yang sebenarnya adalah Abdul Uza al Mazani.
Ia berasal dari sebuah kabilah Mazaniah yang terletak di antara Mekah dan Madinah.
Ia telah ditinggalkan oleh kedua orangtuanya sejak masih kecil, karena itulah ia tinggal bersama pamannya.

Sang paman adalah orang yang sangat kaya.
Banyak harta yang telah dikeluarkannya untuk membiayai Abdul Uza.
Ketika ia berumur 16 tahun, ia hidup bergelimang harta.
Sampai-sampai ia hanya mau mengenakan pakaian buatan luar.
Ia pun memiliki 2 ekor kuda yang selalu dipakainya bergantian.
Tapi sayang sekali, ia dan kaum bangsanya masih menyembah berhala.
Suatu saat ketika ia sedang melakukan perjalanan, ia bertemu dengan para Muhajirin.
Ia pun melakukan perbincangan dengan mereka dan setelah perbincangan itulah, akhirnya ia pun sadar dan memutuskan untuk memeluk agama Islam.
Keadaannya pun berubah.
Setiap kali melihat ada sahabat yang berhijrah dari Mekah dan Madinah, ia berlari dan mengikutinya seraya berkata,
“Tunggulah aku sampai aku mendengar dari kalian Al Quran.
Aku ingin menghapal satu ayat baru dari kalian.”
Bayangkan bagaimana tekadnya untuk menuntut ilmu agama lebih dalam, di saat para sahabat merasa jiwanya terancam serta ketakutan akan adanya mata-mata kaum Quraisy. Dalam pikiran Abdul Uza saat itu hanyalah ingin mendekatkan diri kepada Allah saja.

Akhirnya ada seorang sahabat yang berkata, “Mengapa engkau menunggu di negerimu (Mekah) untuk pergi hijrah ke Madiah?”.
Ia pun menjawab bahwa ia tidak akan berhijrah kecuali setelah ia mengambil tangan pamannya untuk menjemput sebuah hidayah.
Ia pun menetap dalam kabilahnya selama 3 tahun.
Ia tetap berpegang teguh pada agama Islam walaupun seluruh kaumnya jauh dari ketaatan dan menyembah berhala.
Selama 3 tahun lamanya ia memaksakan diri untuk tetap istiqomah.
Apabila ia ingin beribadah kepada Allah maka ia akan pergi keluar dari kaumnya ke tengah-tengah padang pasir.
Selama ini ia menyembunyikan keislamannya dari hadapan orang-orang.
Setiap hari ia pergi menemui pamannya seraya berkata’ “Wahai Pamanku, aku mendengar b ahwa ada seorang lelaki bernama Muhammad yang berkata ini dan itu”.
Kemudian ia pun membacakan ayat-ayat al Quran di hadapan sang Paman.
Namun pamannya malah mencercanya habis-habisan.
Selama 3 tahun itu, ia mengalami masa yang berat.
Akhirnya kesabarannya pun sampai pada puncaknya.
Ia pun menemui pamannya dan berkata, “ Wahai Paman, aku lebih memilih Rasulullah daripada Engkau.
Aku tidak dapat berpisah dengannya. Aku memberitahumu bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusannya.
Aku berhijrah kepadanya.
Jika engkau mau pergi bersamaku, aku akan menjadi orang yang paling bahagia.”
Pamannya pun menjawab, “Jika kau mengabaikan semuanya selain Islam, maka aku akan mengharamkan semua yang menjadi milikmu.
Ia menjawab, “Wahai Paman, berbuatlah sesukamu, karena aku lebih memilih Allah dan Rasul-Nya.”
Pamannya pun melakukan hal yang tidak dapat dipercaya, “Kalau kau tetap memaksa, maka aku akan mengharamkanmu hingga baju yang melekat di badanmu itu.”
Pamannya pun berdiri dan menggunting bajunya.
Abdul Uza pun hampir seperti orang yang telanjang.
Ia pun tetap keluar dengan kondisi seperti itu.
Saat keluar ia menemukan selembar kain wol dan membaginya menjadi 2 bagian, lalu memakainya seperti kain ihram.
Ia pun kemudian berhijrah dan menemui Rasulullah untuk pertama kalinya.
Sungguh tidak bisa dibayangkan betapa besar keistiqomahannya kepada Rasulullah sekalipun ia tidak pernah bertemu dengannya.

Rasulullah pun bertanya, “Siapakah Anda?’
“Aku adalah Abdul Uza”
Rasulullah pun kembali bertanya, “Mengapa kamu berpakaian seperti ini?”
Ia menjawab, “Pamanku telah berbuat ini kepadaku.
Aku telah memilih engkau, wahai Rasulullah dan bersabar selama 3 tahun lamanya, hingga aku bisa datang kepadamu dalam keadaan istiqomah (tetap) taat kepada Allah.”
“Benarkah kau telah melakukan hal itu?”, kata Rasulullah.
“Benar wahai Rasulullah.”
“Mulai hari ini engkau bukanlah Abdul Uza, engkau adalah Abdullah Dzul Bajadain.

Allah telah mengganti 2 kain itu dengan tempat tinggal dan kain di dalam surga, yang dapat engkau pakai kapan pun engkau suka dan dapat kau gunakan kapan pun engkau suka.”
Semenjak saat itu ia ikut berjuang bersama Rasulullah, hingga syahid dalam perang Tabuk pada usia 23 tahun. Ibnu Mas’ud menceritakan hari dimana Abdul Uza wafat.

Ia berkata, “ Aku tidur dalam cuaca yang sangat dingin dan dalam keadaan takut akan pekatnya malam.
Aku mendengar suara orang yang menggali tanah dan menjadi heran dibuatnya.
‘Siapakah yang menggali tanah malam-malam begini dan dalam cuaca yang sangat dingin?’
Akupun melihat pada tempat tidur Rasulullah dan tidak mendapatkan beliau di sana,
Lalu aku melihat tempat tidur Umar, aku juga tidak menemukannya.
Kualihkan pandanganku ke tempat tidur Abu Bakar dan aku tidak menemukannya juga.
Aku pun keluar dan melihat Abu Bakar dan Umar sedang memegang lilin, sedangkan Rasulullah sedang menggali tanah.

Aku datang kepada beliau dan berkata, “Apa yang engkau lakukan wahai Rasulullah?”
Beliau mengangkat kepalanya ke arahku dengan kedua mata yang dipenuhi dengan air mata,
“Saudaramu Dzul Bajadain telah meninggal.”
Aku berpaling kepada Umar dan Abu Bakar dan berkata, “Mengapa kalian biarkan Rasulullah menggali sendiri, sedang kalian hanya berdiri saja?.”

Abu Bakar menjawab, “Rasulullah sendiri yang ingin menggali kuburannya (Abdullah)”
Lalu Nabi mengulurkan tangannya ke arah Abu Bakar dan Umar,
“Berikanlah kepadaku (jenazah) saudaramu itu.”

Lalu Nabi berkata, “Hantarkanlah kepergian saudaramu dengan doa karena sesungguhnya ia telah mencintai Allah dan Rasul-Nya” Rasulullah pun meletakkan jasad itu ke dalam kubur dengan kedua tangannya sendiri.

Air mata beliau pun jatuh membasahi kain kafan Abdullah Dzul Bajadain.
Beliau lalu mengangkat tangannya ke arah langit sambil berdoa, “Ya Allah Aku bersaksi kepada Engkau, bahwa aku telah meridhai Dzul Bajadain, maka ridhailah ia.”

Rasulullah pun menguburkannya dengan kedua tangannya yang mulia dan berkata, “Ya Allah, rahmatilah dia karena ia telah membaca Al Qur’an atas dasar cinta kepada Rasulullah SAW.’ ***

Sungguh beliau adalah salah satu sahabat yang patut kita teladani.
Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari kisah tersebut dan bisa bersama-sama memperbaiki keimanan kita yang masih lemah ini.
Semoga kita bisa menjadi golongan orang-orang yang di ridhai oleh Allah dan RasulNya..

sebuah catatan A.D. Chandra

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/07/02/kisah-islami-pemuda-yang-memiliki-dua-potong-kain-abdullah-dzul-bajadain/

Thursday, August 13, 2009

SIRI NABI BERCERITA : 9 Mimpi Nabi

Antara 9 Mimpi Nabi Muhammad SAW


Daripada Abdul Rahman Bin Samurah ra berkata, Nabi
Muhammad saw
bersabda:

"Sesungguhnya aku telah mengalami mimpi-mimpi yang
menakjubkan pada
malam aku sebelum di Israqkan........"

1. Aku telah melihat seorang dari umatku telah di
datang oleh
malaikatul maut dengan keadaan yg amat mengerunkan
untuk mengambil
nyawanya, maka
malaikat itu terhalang perbuatannya itu disebabkan
oleh KETAATAN DAN
KEPATUHANNYA KEPADA KEDUA IBUBAPANYA.

2. Aku melihat seorang dari umatku telah
disediakan azab kubur yang
amat menyiksakan, diselamatkan oleh berkat
WUDUKNYA YANG SEMPURNA.

3. Aku melihat seorang dari umatku sedang
dikerumuni oleh
syaitan-syaitan dan iblis-iblis lakhnatullah, maka
ia diselamatkan
dengan berkat ZIKIRNYA YANG TULUS IKHLAS kepada
Allah.

4. Aku melihat bagaimana umatku diseret dengan
rantai yang diperbuat
daripada api neraka jahanam yang dimasukkan dari
mulut dan dikeluarkan
rantai tersebut ke duburnya oleh malaikut
Ahzab,tetapi SOLATNYA YANG
KHUSUK DAN TIDAK MENUNJUK-NUNJUK telah
melepaskannya dari seksaan itu.

5. Aku melihat umatku ditimpa dahaga yang amat
berat, setiap kali dia
mendatangi satu telaga di halang dari
meminumnya,ketika itu datanglah
pahala PUASANYA YANG IKHLAS KEPADA ALLAH SWT
memberi minum hingga ia
merasa puas.

6. Aku melihat umatku cuba untuk mendekati
kumpulan para nabi yang
sedang duduk berkumpulan-kumpulan, setiap kali dia
datang dia akan
diusir, maka menjelmalah MANDI JUNUB DENGAN RUKUN
YANG SEMPURNANYA
sambil ke kumpulanku seraya duduk disebelahku.

7. Aku melihat seorang dari umatku berada di dalam
keadan gelap gelita
di sekelilingnya, sedangkan dia sendiri di dalam
keadaan binggung, maka
datanglah pahala HAJI DAN UMRAHNYA YANG IKHLAS
KEPADA ALLAH SWT lalu
mengeluarkannya dari kegelapan kepada tempat yang
terang - benderang.

8. Aku melihat umatku cu ba berbicara dengan
golongan orang mukmin
tetapi mereka tidakpun membalas bicaranya,maka
menjelmalah SIFAT
SILATURRAHIMNYA DAN TIDAK SUKA BERMUSUH-MUSUHAN
SESAMA UMATKU lalu
menyeru kepada mereka agar menyambut
bicaranya,lalu berbicara mereka
dengannya.

9. Aku melihat umatku sedang menepis-nepis
percikan api ke mukanya,maka
segeralah menjelma pahala SEDEKAHNYA YANG IKHLAS
KERANA ALLAH SWT lalu
menabir muka dan kepalanya dari bahaya api
tersebut.

Tuesday, July 28, 2009

SIRI NABI BERCERITA : Lelaki kacak

Lelaki Kacak Teman Kita

Rasulullah (Sallallahu alaihi wasallam) said: 'When a man dies and his relatives are busy in funeral, there stands an extremely handsome man by his head. When the dead body is shrouded, that man gets in between the shroud and the chest of the deceased..

Rasulullah (Sallallahu alaihi wasallam) bersabda : 'Bila seseorang lelaki itu mati dan saudaranya sibuk dengan pengebumiannya, berdiri lelaki yang betul-betul kacak di bahagian kepalanya. Bila mayatnya dikapan, lelaki itu berada di antara kain kapan dan si mati.

Selepas pengebumian, semua orang pulang ke rumah, 2 malaikat Mungkar dan Nakir, datang dalam kubur dan cuba memisahkan lelaki kacak ini supaya mereka boleh menyoal lelaki yang telah meninggal itu seorang diri mengenai ketaatannya kepada Allah. Tapi lelaki kacak itu berkata,
Dia adalah temanku, dia adalah kawanku. Aku takkan meninggalkannya seorang diri walau apa pun. Jika kamu ditetapkan untuk menyoal, lakukanlah tugasmu. Aku tidak boleh meninggalkannya sehingga aku dapati dia dimasukkan ke dalam Syurga.'

Thereafter he turns to his dead companion and says, 'I am the Qur'an, which you used to read, sometimes in a loud voice and sometimes in a low voice. Do not worry. After the interrogation of Munkar and Naker, you will have no grief.'

Selepas itu dia berpaling pada temannya yang meninggal dan berkata,'Aku adalah Al-Quran, yang mana kamu membacanya, kadang-kadang dengan suara yang nyaring dan kadang-kadang dengan suara yang perlahan. Jangan bimbang. Selepas soal siasat dari Mungkar dan Nakir, kamu tidak akan bersedih.'

When the interrogation is over, the handsome man arranges for him from Al-Mala'ul A'laa (the angels in Heaven) silk bedding filled with musk.

Selepas soal siasat selesai, lelaki kacak mengatur untuknya daripada Al-Mala'ul A'laa (malaikat dalam Syurga) tempat tidur dari sutera yang dipenuhi bauan kesturi

Rasulullah (Sallallahu alaihi wasallam) said: 'On the Day of Judgement, before Allah, no other Intercessor will have a greater status than the Qur'an, neither a Prophet nor an angel.'

Rasulullah (Sallallahu alaihi wasallam) bersabda :'Di hari pengadilan, di hadapan Allah, tiada syafaat yang lebih baik darjatnya daripada Quran, mahupun dari nabi atau malaikat.'

Thursday, July 9, 2009

40 dalam 40


Ketika umur mendekati 40 tahun, saya ada satu keinginan yang sudah lama tersimpan, iaitu membuat sebuah siri bertajuk 40 dalam 40.

Ia mengandungi 40 buku yang mempunyai 40 perkara setiap satunya.
insya allah, doakan saya berjaya.